Senin, 22 November 2010
"No Creativity No Life": Antibiotika Bisa Memicu Alergi
"No Creativity No Life": Antibiotika Bisa Memicu Alergi: "Antibiotika Bisa Memicu Alergi Selain menimbulkan efek samping, ada sejumlah orang yang mengalami reaksi alergi s..."
Antibiotika Bisa Memicu Alergi
Antibiotika Bisa Memicu Alergi
Selain menimbulkan efek samping, ada sejumlah orang yang mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi antibiotika. Kalau sebelumnya seseorang sudah tahu alergi dengan antibiotika tertentu, sudah pasti ia tidak akan diberikan antibiotika tersebut. Reaksi alergi yang ditimbulkan bisa bermacam-macam. Yang paling sering adalah gatal di kulit atau urtikaria. Yang berbahaya, apabila terjadi edema atau bengkak pada tenggorokan yang membuat seseorang seperti tercekik. Reaksi lain, ada yang mencetuskan gejala asma, seperti sesak napas. Reaksi serius lainnya adalah sindrom Steven Johnson, yang membuat seluruh permukaan kulit pasien meradang. Bahkan, kemudian timbul vesikel seperti cacar air di seluruh tubuh. Apabila kondisi ini terjadi, pasien harus segera dirawat karena situasinya sudah darurat. Namun, yang paling ekstrem adalah muncul shock anafilaktik hingga berujung pada kematian. Antibiotika golongan penisilin, disebutkan oleh Dr.J.Hudyono, MS.Sp.Ok, biasanya menimbulkan alergi. Itu sebabnya, para dokter lebih berani memberikan penisilin saat pasien berada di rumah sakit yang memiliki alat untuk kondisi gawat darurat.
Mengingat kemungkinan efek samping, termasuk reaksi alergi dan bahaya resisten, Dr.Hudyono memberikan sejumlah saran sebelum mengonsumsi antibiotika.
- Konsumsi antibiotika sesuai dengan yang diresepkan oleh dokter, baik untuk dosis maupun lamanya.
Sertakan pula informasi kepada dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap antibiotika.
Jangan berinisiatif menggunakan antibiotika atas keinginan sendiri karena penyakit yang diderita saat ini belum tentu sama dengan penyakit sebelumnya. - Jangan memberikan antibiotika kepada anggota keluarga lain meski kasusnya hampir sama. Antibiotika itu belum tentu cocok bagi mereka. Apalagi kalau kemudian anggota keluarga tersebut memiliki alergi yang bisa membahayakan diri mereka.
- Tidak meminta antibiotika kepada dokter. Ingat, antibiotika digunakan untuk infeksi bakteri dan bukan infeksi virus. Jadi, kalau sakit flu yang disebabkan oleh virus, tidak perlu antibiotika.
- Ubah pola berpikir bahwa penyakit apa pun apabila tidak diberi antibiotika tidak bakal sembuh. Yang benar adalah, antibiotika digunakan sesuai dengan bakteri yang menginfeksinya.
Antibiotik Kacaukan Perut Anda
Peran antibiotik yang ampuh membunuh kuman tak selalu bermanfaat bagi manusia. Karena nyatanya, mengonsumsi antibiotik juga dapat mengganggu keseimbangan mikroba baik yang hidup di dalam usus sehingga menyebabkan kondisi kesehatan menjadi tak terduga. Berdasarkan penelitian Les Dethlefsen dan David Relman dari Universitas Stanford California, AS, terhadap pasien yang diberi ciprofloxacin terungkap bahwa antibiotik yang dikonsumsi menekan semua populasi bakteri menguntungkan. Setidaknya setiap pasien memerlukan waktu berbulan-bulan untuk pulih. Penelitian yang diterbitkan jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini mendukung kebijaksanaan yang mengatakan bahwa antibiotik dapat merusak bakteri baik yang hidup di tubuh. Penelitian ini juga mendukung pentingnya pengembangan produk probiotik, termasuk yoghurt yang mengandung bakteri hidup. Dalam riset selama sekitar 10 bulan, para ahli melibatkan tiga perempuan relawan dengan memberikan tablet antibiotik. Pemberian obat dilakukan dalam dua fase dengan setiap fase berlangsung selama lima hari. Kemudian, para peneliti melakukan tes DNA pada sampel tinja dari para relawan untuk menentukan jenis mikroba yang hidup dalam usus. "Hasilnya, efek ciprofloxacin pada mikrobiota usus sungguh pesat. Selama sepekan setelah pemberian antibiotik, mereka kembali pada kondisi awal, tapi tidak sepenuhnya lengkap," kata Dethlefsen.
Hasil studi lain juga mendukung gagasan bahwa manusia dan hewan memiliki hubungan simbiosis dengan kuman. Mikroba dalam usus membantu mencerna makanan dan kuman baik dapat membuat jarak sehingga kuman buruk menjauh. "Distal usus manusia adalah salah satu ekosistem paling kompleks di planet ini," ungkap Dethlefsen. Mematikan mikroba dapat memicu obesitas dan kemungkinan alergi. Riset lain juga menemukan bahwa Lactobacillus reuteri yang ditemukan dalam ASI dapat melindungi tubuh dari infeksi rotavirus.
Beberapa studi terbaru juga menemukan bakteri tertentu menyebabkan radang yang dapat memengaruhi nafsu makan serta kondisi peradangan usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis. Menurut Dethlefsen, membunuh populasi bakteri dalam tubuh secara teratur dapat membantu mendorong penyebaran bakteri super yang resisten terhadap obat-obatan. "Salah satu potensi percabangan yang dapat mengubah manusia adalah menambah gen yang kebal terhadap antibiotik. Setiap penggunaan antibiotik sama halnya seperti melempar dadu karena berpotensi memunculkan strain jahat yang mengganti bakteri baik," tandasnya.
Hasil studi lain juga mendukung gagasan bahwa manusia dan hewan memiliki hubungan simbiosis dengan kuman. Mikroba dalam usus membantu mencerna makanan dan kuman baik dapat membuat jarak sehingga kuman buruk menjauh. "Distal usus manusia adalah salah satu ekosistem paling kompleks di planet ini," ungkap Dethlefsen. Mematikan mikroba dapat memicu obesitas dan kemungkinan alergi. Riset lain juga menemukan bahwa Lactobacillus reuteri yang ditemukan dalam ASI dapat melindungi tubuh dari infeksi rotavirus.
Beberapa studi terbaru juga menemukan bakteri tertentu menyebabkan radang yang dapat memengaruhi nafsu makan serta kondisi peradangan usus, seperti penyakit Crohn dan kolitis. Menurut Dethlefsen, membunuh populasi bakteri dalam tubuh secara teratur dapat membantu mendorong penyebaran bakteri super yang resisten terhadap obat-obatan. "Salah satu potensi percabangan yang dapat mengubah manusia adalah menambah gen yang kebal terhadap antibiotik. Setiap penggunaan antibiotik sama halnya seperti melempar dadu karena berpotensi memunculkan strain jahat yang mengganti bakteri baik," tandasnya.
Cepat atau Lambat, Bakteri Makin Kebal
Munculnya bakteri super yang resisten terhadap berbagai antibioitik paling ampuh sekalipun bukanlah hal baru dalam dunia kedokteran. Cepat atau lambat, bakteri memang akan menjadi resisten terhadap antibiotik (multiresisten) yang ada saat ini. "Tidak ada antibiotik yang sensitif (mampu bertahan lama) dalam membunuh bakteri. Para ahli mikrobiologi menganggap, antibiotik bukan merupakan cara tepat untuk menangani penyakit. Karena apabila peneliti menemukkan antibiotik untuk membunuh bakteri, tahun-tahun berikutnya bakteri akan menjadi resisten terhadap antibiotik yang ada," kata Prof. Sam Soemarto dari PAMKI (Perhimpunan Ahli Mikrobiologi Klinik Indonesia), Kamis (12/08/10). Menurut Prof. Sam, pada dasarnya bakteri menjadi resisten karena banyak cara. "Pertama, memisahkan dirinya secara genetik. Kemudian dia bisa tumbuh menjadi bakteri baru yang kebal karena adanya proses mutasi dan transfer gen antibiotik ke bakteri lain," jelas Prof. Sam. Mutasi sendiri ialah terjadinya modifikasi protein, yaitu penurunan afinitas ikatan protein bakteri dengan antibiotik. Protein akan tahan terhadap kehilangan efisiensi karena mutasi tersebut. Nantinya, mutasi genetis yang berbeda akan menghasilkan tipe resistensi yang berbeda juga.
"Beberapa mutasi mengakibatkan bakteri dapat menghasilkan zat kimia (enzim) yang cukup untuk menonaktifkan antibiotika. Hal yang sama terjadi pada bakteri super yang menghasilkan enzim NDM-1," kata Prof Sam. Selain itu, menurut Prof, Sam Soemarto, resistensi juga terjadi karena bakteri mentransfer gen antibiotik ke bakteri lain. Bakteri bisa mendapatkan gen-gen resisten terhadap antibiotika dari bakteri lain dengan beberapa cara. Dengan melakukan proses perkawinan sederhana yang disebut “konjugasi,” bakteri dapat mentransfer materi genetik, termasuk kode-kode genetik yang resisten terhadap antibiotika (ditemukan dalam plasmids and transposons) dari satu bakteri ke bakteri yang lainnya. Bakteri yang mendapatkan gen-gen resisten, baik melalui mutasi spontan atau melalui pertukaran genetis dengan bakteri lainnya, memiliki kemampuan untuk melawan satu atau lebih jenis antibiotika. Karena bakteri dapat mengumpulkan beberapa sifat resistensi seiring dengan berjalannya waktu, mereka dapat menjadi resisten terhadap beberapa jenis antibiotika yang berbeda.
Penggunaan tidak tepat
Penggunaan tidak tepat
"Resisten dari bakteri itu sendiri bisa dipercepat oleh pola pemakaian antibiotik(resep) yang dipakai dakter tidak tepat," kata Prof Sam Menurut Prof. Sam, kebanyakan resep untuk penyakit tertentu seharusnya tidak perlu menggunakan antibiotik. Misalkan resep untuk flu, yang diketahui jelas bahawa penyakit flu berasal dari virus, sehingga tidak terpengaruh oleh pemberian antibiotik. Selain itu Prof. Sam menjelaskan bakteri yang mengalami resistensi terhadap antibiotika juga disebabkan karena adanya penyalahgunaan dan penggunaan antibiotik yang dapat dibeli tanpa resep dokter. "Pasien suka minum antibiotik tertentu padahal belum tentu obat itu mengobati penyakitnya, " kata Prof. Sam. Padahal, penggunaan antibiotik yang sembarangan dapat menghasilkan jenis bakteri baru yang dapat bertahan terhadap pengobatan yang diberikan atau yang disebut dengan resistensi bakteri. Jenis bakteri baru ini memerlukan dosis yang lebih tinggi atau antibiotika yang lebih kuat untuk dapat dimusnahkan. Di sisi lain, lanjut Prof. Sam, kebiasaan pasien tidak menghabiskan antibiotik yang diberikan dokter juga berpengaruh untuk meningkatkan resistensi dari bakteri tersebut.
Kuman yang Resistan Terus Bertambah
Saat ini kuman yang resistan terhadap obat terus bertambah jenisnya sehingga menyulitkan pengobatan dan biayanya pun semakin tinggi. Demikian terungkap dalam seminar "Penggunaan Antimikroba secara Rasional" yang diselenggarakan Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Senin (21/6/2010) di Jakarta. Kegiatan itu terkait Symposium of Indonesia Antimicrobial Resistance Watch pada 2-4 Juli 2010. Pakar mikrobiologi klinik, Prof Agus Sjahrurachman, mengatakan, resistensi terhadap antimikroba adalah hal alami karena mikroba mengembangkan mekanisme mempertahankan diri. Namun, ulah manusia ikut mempercepat terjadinya resistensi dan penyebarannya. Kecepatan resistensi tidak seimbang dengan laju penemuan obat antimikroba baru. Akibatnya, penanganan penyakit semakin sulit dan biayanya pun meningkat. Beberapa contoh kuman yang resistan antara lain Salmonella typhi yang resistan terhadap chloramphenico dan Streptococcus pneumonia terhadap makrolida baru. Mycobacterium tuberculosis yang tadinya resistan rendah terhadap INH tingkat resistensinya semakin tinggi. Bahkan, ada kasus kuman yang resistan terhadap banyak obat, contohnya Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis yang resistan pada Methicillin, Staphylococcus aureus resistan pada Vancomycin.
"Bakteri resistan itu justru banyak di rumah sakit, terutama di ruang rawat intensif, karena kegiatan pengobatan. Kuman-kuman resistan di rumah sakit itu bisa terbawa ke luar rumah sakit, kemudian menyebar," ujarnya. Selain itu, penggunaan antibiotik sembarangan, putus obat, lemahnya pengendalian infeksi di rumah sakit, promosi obat-obatan yang berakibat penggunaan terlalu masif, dan ketidaktepatan penanganan pasien juga mendorong percepatan resistansi. Ahli penyakit dalam dari FKUI, Prof Djoko Widodo, mengungkapkan, resistansi terhadap antibiotik menjadi masalah yang terus meningkat. Guna mengendalikan resistansi itu, setiap rumah sakit seharusnya mempunyai peta kuman dengan pemeriksaan. Dengan peta kuman, diketahui kuman yang telah resistan dan pengendaliannya. Ini termasuk penatalaksanaan oleh dokter terhadap pasien. Dokter spesialis mikrobiologi klinik, Anis Karuniawati, mengatakan, dengan adanya data hasil pemeriksaan kultur dan uji sensitivitas terhadap antibiotik yang akurat, dapat disusun suatu kebijakan pemilihan antibiotik sesuai pola mikroba dan pola resistensi di rumah sakit.
(Sumber : kompashealth)
http://www.ikatanapotekerindonesia.net/berita-farmasi/22-berita-farmasi/1635-antibiotika-bisa-memicu-alergi.html
Masyarakat Harus Lebih Kritis Meminta Resep
Masyarakat Harus Lebih Kritis Meminta Resep
Indra pendengaran Akbar Mulya, karyawan perusahaan swasta di bilangan Jakarta Pusat, masih belum normal meski sudah berobat ke dokter spesialis di sebuah rumah sakit swasta. Keputusannya berobat ke dokter spesialis ingin infeksi telinga yang dideritanya bisa cepat sembuh. Segala jenis obat yang diresepkan dokter dia tebus di apotek dengan harga yang cukup mahal.
Setidaknya ada tiga jenis obat antivirus yang harus ditebus dengan kocek sekitar 260 ribu rupiah untuk tiga jenis. Obat-obat tersebut memang cukup ampuh untuk meredakan rasa nyeri di telinganya. Tapi selang tiga hari setelah semua obat habis, rasa nyeri di telinganya kembali kambuh.
Akbar ingat kalau dokter pernah menyarankan untuk kontrol lagi apabila obat sudah habis. Karena masalah keuangan, dia memutuskan untuk pergi ke sebuah rumah sakit pemerintah dengan harapan biaya pengobatan akan lebih murah. Memang benar, meski hasil diagnosis gangguan pendengaran yang sama, pengobatan di rumah sakit pemerintah lebih murah.
Obat infeksi telinga yang harus ditebus di apotek tertera keterangan “obat generik”, sebuah obat yang lekat untuk golongan ekonomi menengah ke bawah. Untuk dua jenis obat ditebus tidak sampai 50 ribu rupiah. Ternyata Akbar merasakan khasiat yang sama ampuhnya dengan resep dokter yang pernah diberikan di rumah sakit swasta.
Rasa nyeri di teliganya mereda dan cenderung lebih membaik. Tapi yang masih jadi pertanyaan Akbar, mengapa perbedaan harga obat untuk menyembuhkan penyakit yang sama sangat jauh berbeda. “Saya tidak habis pikir, harga obat untuk penyakit yang sama, tapi perbedaannya sangat jauh,” katanya. Tidak Transparan Apa yang dialami Akbar mungkin dialami oleh pasienpasien lainya.
Bahkan, tidak menutup kemungkinan ada pasien yang harus menebus obat di apotek dengan harga tidak rasional karena pihak apoteker terlalu saklek dengan resep dokter. “Harga obat di negeri ini memang kurang transparan,” kata Ketua Jurusan Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM), Iwan Dwiprahasto. Padahal, kata Iwan, soal harga obat sejatinya seperti harga mi yang dijual di pasar swalayan.
Ada banyak pilihan harga antara produk satu dengan lainya. Begitu pula obat, semisal amoksisilin sebenarnya ada banyak pilihan bagi masyarakat. Sayangnya, yang mengetahui hal tersebut hanya kalangan terbatas saja, semisal apoteker. Kebanyakan dokter pun tidak mengetahui atau menghafal harga obat (khususnya obat paten) yang diresepkan.
Oleh sebab itu, peran apoteker sangat dibutuhkan dalam memberikan advokasi dan edukasi terhadap masyarakat. Pihak apoteker sebenarnya harus menjelaskan obat yang telah diresepkan dokter. Misalnya, adanya pilihan harga untuk obat yang memiliki komponen kimia sama. “Kalau pun setelah diberikan pilihan harga tersebut, pasien lebih memilih yang lebih mahal karena yakin lebih ampuh kasiatnya, maka sudah lepas tanggung jawab apoteker itu,” kata Iwan.
Apotek-apotek di Indonesia, Menurut Deputi Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, Nunut Rubiyanto, sebenarnya sangat terbuka dalam menjual obat kepada masyarakat. Pasalnya, berdasarkan PP No 51 Tahun 2009, apoteker berhak mengganti obat kalau ada persetujuan dari pasien atau dokter. Namun, kalau pasien tidak meminta mengganti resep, maka akan diberikan resep yang diberikan dokter.
“Oleh sebab itu, masyarakat harus lebih kritis ketika mendapatkan obat dari dokter. Kalau perlu, bila ingin murah, maka minta diresepkan obat generik saja. Setelah di apotek, maka meminta lagi pilihan harga obat yang paling murah tapi memiliki komposisi kimia sama,” kata Nunut. Iwan menambahkan sekarang ini sudah seharusnya masyarakat memiliki asuransi kesehatan.
Tujuannya, agar masyarakat mendapatkan harga paling murah ketika menebus obat. Sebab yang melakukan proses tawar-menawar harga obat adalah pihak asuransi. Berbeda ketika masyarakat masih mengandalkan pembayaran langsung, maka pihak industri farmasi akan memiliki peran besar memainkan harga.
(Sumber : koran-jakarta)
http://www.ikatanapotekerindonesia.net/berita-farmasi/22-berita-farmasi/1647-masyarakat-harus-lebih-kritis-meminta-resep.html
Senin, 15 November 2010
"No Creativity No Life": WASPADAI OBAT PEREDA NYERI BAGI KEHAMILAN
"No Creativity No Life": WASPADAI OBAT PEREDA NYERI BAGI KEHAMILAN: "Bahaya Obat Pereda Nyeri bagi Kehamilan Sebagian wanita hamil mengalami berbagai keluhan nyeri, seperti pegal, nyeri di seputar panggul,..."
"No Creativity No Life": HATI-HATI DENGAN KOLESTEROL MU!!!
"No Creativity No Life": HATI-HATI DENGAN KOLESTEROL MU!!!: "Waspadai Bahaya Kolesterol Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol dan mengendap di darah, tepatnya di membran sel darah ..."
HATI-HATI DENGAN KOLESTEROL MU!!!
Waspadai Bahaya Kolesterol
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol dan mengendap di darah, tepatnya di membran sel darah dan mengalir dalam sirkulasi darah. Para ahli di dunia kedokteran menilai, seseorang yang memiliki kadar kolesterol tinggi kemungkinan akan memiliki gangguan pada jaringan sirkulasi darahnya.
Seperti pencuri di malam hari, makanan lezat berlemak dan makanan cepat saji alias junk food diam-diam telah menyebabkan kadar kolesterol dalam tubuh meningkat tanpa disadari. Kadar kolesterol inilah yang memicu jantung koroner.
Selain makanan cepat saji, kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok memiliki andil besar dalam mendongkrak kadar kolesterol. Jika kadar kolesterol berlebihan dalam darah, penyakit mematikan mengintai, seperti jantung dan stroke. Kolesterol total terdiri dari beberapa zat, yakni trigliserida, low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL). Trigliserida merupakan salah satu bentuk lemak darah yang diserap oleh usus setelah mengalami hidrolisis. Hidrolisis adalah suatu proses kimia yang menggunakan H2O atau air sebagai pemecah suatu persenyawaan, termasuk inversi gula, lemak, ester, dan protein. Normalnya, kadar trigliserida adalah 150 miligram-200 miligram per desiliter. "Kalau zat trigliserida di darah berlebihan dapat menyebabkan infeksi pada tukak lambung," kata Mulyadi Tedjapranata, Direktur Medizone Clinic.
Kolesterol jahat
Setelah proses hidrolisis, lemak Trigliserida yang tersisa menjadi LDL, yang biasa disebut kolesterol jahat. Soalnya, LDL adalah penyebab terjadinya sumbatan dalam jaringan sirkulasi darah. Mulyadi bilang, LDL itu merupakan pembentuk plak-plak pada pembuluh nadi koroner yang dapat menghambat peredaran darah. "Jika kadar LDL tinggi, jantung akan sulit memompa darah," kata dia. Dengan terhambatnya aliran darah, beberapa zat gizi yang terkandung di dalamnya sudah pasti tidak tersalurkan dan terserap dengan optimal oleh organ tubuh. Alhasil, beberapa risiko penyakit berbahaya pun bermunculan. "Makanya, orang dengan kadar LDL tinggi biasanya berisiko terkena penyakit jantung korener," kata Mulyadi. Selain jantung koroner, penyakit lain yang kerap menghampiri orang ber-LDL tinggi adalah stroke dan kelumpuhan. "Ini pada kasus penyumbatan darah terjadi di otak seseorang," tambah Mulyadi.
Suhanto, Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Mediros di Pulogadung, Jakarta Timur, menambahkan, orang dengan kadar kolesterol jahat tinggi akan berisiko besar mengalami gagal fungsi pada organ tubuh, seperti gagal ginjal. Kalau sudah begitu, penyakit lain yang biasa muncul pada penderita gangguan kolesterol adalah diabetes. Masalahnya, berapakah kadar kolesterol yang sesuai dalam tubuh kita?
Suhanto, Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Mediros di Pulogadung, Jakarta Timur, menambahkan, orang dengan kadar kolesterol jahat tinggi akan berisiko besar mengalami gagal fungsi pada organ tubuh, seperti gagal ginjal. Kalau sudah begitu, penyakit lain yang biasa muncul pada penderita gangguan kolesterol adalah diabetes. Masalahnya, berapakah kadar kolesterol yang sesuai dalam tubuh kita?
Mulyadi menilai, untuk kadar HDL, sebaiknya kadarnya berada di atas 40 miligram per desiliter. Adapun batas maksimal HDL yang terkandung dalam darah 100 miligram per desiliter. Kadar HDL perlu dijaga tetap tinggi karena membantu menyingkirkan LDL dari pembuluh darah sehingga jantung tak perlu bekerja ekstra memompa darah ke seluruh tubuh. "Semakin tinggi HDL, semakin sehat. Plak-plak mudah disingkirkan," kata Mulyadi. HDL disebut sebagai lemak yang baik karena dalam operasinya, zat tersebut membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein-A). HDL mempunyai kandungan lemak jenuh yang lebih sedikit daripada LDL. Adapun protein utama yang membentuk LDL adalah Apo B (apolipoprotein-B). Kandungan lemak jenuh yang tinggi membuat LDL mengambang di dalam darah. Akibatnya, LDL dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah.
Karena itu, menurut Mulyadi, seseorang harus pandai menjaga kadar LDL dalam tubuhnya agar tidak melewati ambang batasan normal yang berlaku pada dunia kesehatan. Secara alami, tubuh manusia akan memproduksi sekitar 80 persen kolesterol dan sisanya sebesar 20 persen adalah kolesterol tambahan dari luar tubuh.
Suhanto mengatakan, orang yang memiliki tubuh tambun biasanya memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Namun, Anda yang berpostur tubuh kurus pun bisa jadi punya kadar kolesterol tinggi. "Ini semua tergantung dari pola makan dan pola hidup yang tidak sehat dari si penderita penyakit ini," terang Suhanto. Menjalani pola hidup sehat adalah solusi untuk menekan risiko memiliki kadar kolesterol tinggi. "Jika tidak ingin dibunuh secara perlahan oleh kolesterol jahat, sebaiknya Anda mulai menghindari makanan berlemak dan menerapkan pola hidup sehat," saran Mulyadi.
Bawang Merah Kikis Kolesterol Jahat
Di balik fungsinya yang lebih banyak sebagai bumbu masakan, ternyata bawang merah menyimpan potensi sebagai obat penurun kolesterol jahat (LDL), biang kerok penyakit jantung dan stroke.
Dalam penelitian yang dilakukan para ilmuwan di Hongkong terhadap mencit, diketahuI mencit yang diberikan bawang merah selama enam minggu, kadar kolesterol jahat (LDL) mereka turun, namun di saat yang sama kolesterol baik (HDL) tidak berkurang. Sebelumnya, mencit-mencit itu telah diberikan makanan tinggi kolesterol sehingga kadar kolesterolnya melonjak. "Bawang merah memiliki interaksi dengan enzim tertentu yang memiliki mekanisme menurunkan kolesterol. Ini adalah studi pertama yang meneliti interaksi bawang merah dengan fungsi biologi tubuh," kata Zhen Yu Chen, peneliti dari Universitas Chinese di Hongkong. Para peneliti selama ini memang lebih banyak meneliti khasiat bawang putih yang terbukti efektif mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker, penyakit jantung, dan juga influenza. Kita tunggu saja, penelitian lanjutan dari khasiat bawang merah.
6 Alasan Harus Makan Kacang
Kacang merupakan salah satu kudapan favorit, namun sebenarnya peran kacang lebih dari sekedar pengusir kantuk atau bosan. Kacang yang gurih, renyah, dan garing itu ternyata kaya akan vitamin E, asam folat, berbagai mineral, serta asam amino arginine.
Para peneliti dari California, Amerika, menemukan pola makan harian yang mengandung kacang-kacangan efektif untuk menurunkan kolesterol jahat dan mengandung sterol, komponen yang sering ditambahkan di margarin untuk mengurangi penyerapan kolesterol. Tetapi, sebaiknya pilih kacang yang tidak asin dan dalam jumlah kecil. Beberapa jenis kacang, seperti walnut atau kenari mengandung 650 kalori. Selain dikonsumsi langsung, kacang juga bisa dihancurkan agak kasar dan menjadi taburan di atas makanan. Setiap jenis kacang memiliki manfaat yang berbeda. Karena itu Anda bisa memilihnya sesuai dengan jenis pencegahan penyakit yang ingin dilakukan.
1. Penurun kolesterol
Para peneliti dari Universitas Loma Linda, California, menemukan kacang almond, makadamia dan kacang pecans membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Peneliti dari Kanada tahun 2002 juga menemukan konsumsi 74 g kacang almond setiap hari akan menurunkan LDL hingga 9,4 persen.
2. Menunda keriput
"Hazelnut sangat baik untuk memperbahui sel-sel kulit karena kaya vitamin E dan asam lemak esensial yang akan membuat kulit tetap kenyal dan mencegah keriput," kata Kumud Gandhi, peneliti makanan dan pendiri Cooking Academy. Ia merekomendasikan kacang sebagai alternatif pengganti biskuit atau cokelat. Konsumsi 8 buah hazelnuts empat kali dalam seminggu demi kulit indah.
3. Meningkatkan kesuburan
3. Meningkatkan kesuburan
Produksi sperma membutuhkan nutrisi yang spesifik yang kebanyakan tidak didapat dari menu modern, seperti selenium. Salah satu sumber selenium adalah kacang Brazil.
4. Mencegah diabetes
Beberapa penelitian menunjukkan kacang bisa membantu kita terhindar dari penyakit diabetes dan sindrom metabolik lainnya. Menurut para peneliti, hal itu karena berkurangnya jumlah sel lemak (lipid) dalam darah dan berkurangnya kerusakan sel dan inflamasi.
5. Mencegah pikun
Para peneliti dari Universitas Tuft, Boston, menemukan kandungan aplha-linolenic acid (ALA) pada kacang, dan juga polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan, akan menghambat sinyal penyebab kerusakan pada jalur di otak. Jenis kacang yang disarankan untuk mencegah penurunan daya ingat adalah almond dan kenari.
6. Mencegah kanker
Jenis vitamin E, Gamma-tocopherol, yang terdapat dalam kacang pistachio, diyakini para ahli mampu menurunkan risiko kanker paru. Mengonsumsi kacang pistachio secara rutin juga efektif untuk mencegah penyakit jantung karena bisa menurunkan kadar LDL.
Jaga Kolesterol Tetap pada Jalur Sehat
Udang dan kuning telur adalah makanan dengan kandungan kolesterol tinggi, tapi apakah berarti kita harus berhenti mengonsumsinya agar kolesterol dalam darah kita tak melonjak? Menurut ahli nutrisi Joy Bouner, MS, RD, CDN, yang juga menulis buku Your Inner Skinny, bahan makanan yang mengandung kolesterol bukanlah satu-satunya penyebab naiknya kolesterol jahat atau LDL dalam darah. Bahkan, sebenarnya faktor genetiklah yang menjadi faktor terbesar pada proses pembentukan LDL. “Adalah hati yang memengaruhi seberapa banyak kolesterol diproduksi tubuh dan sayangnya ada beberapa orang yang secara genetis menghasilkan kolesterol yang tinggi.” Pada orang yang secara genetis sensitif terhadap kolesterol, ketika mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuhnya maka kadar LDL dalam darah akan menanjak tajam. Itu mengapa kita butuh takaran lemak yang ideal yang masuk ke dalam tubuh agar hati kita kelelahan menghasilkan LDD dalam darah. Faktor gaya hidup juga memengaruhi mudahnya tubuh memproduksi kolesterol. American Heart Association merekomendasikan kita untuk mengonsumsi tak lebih dari 300 miligram kolesterol per hari. Dan, sumber kolesterol adalah daging, olahan susu, daging unggas, kerang, dan kuning telur. Bouner kemudian menjelaskan, sebenarnya kolesterol adalah nutrisi yang unik. Kolesterol yang berasal dari hewan, pada prinsipnya ada yang mengandung lemak jenuh dan butuh perhatian khusus untuk mengonsumsinya sesuai takaran. Sedangkan pada tumbuhan, karena kandungan seratnya yang tinggi maka bisa dipastikan kadar kolesterolnya rendah atau bahkan tak ada sama sekali.
Apakah udang dan kuning telur aman untuk dikonsumsi?
American Heart Association-Bouner menjelaskan, bahwa secara keseluruhan kuning telur mengandung 212 mg kolesterol. Tapi sebenarnya tak hanya kolesterol yang ada di dalam kuning telur, ada juga choline, lutein, dan zeaxanthin. Bahkan penelitian Harvard pada 2008 lalu membuktikan, konsumsi telur yang moderat (6 butir telur per minggu) tak membuat risiko serangan jantung dan stroke meningkat. Jadi, sebenarnya kita butuh trik untuk menikmati telur tanpa membuat kolesterol darah kita meningkat. Bouner menyarankan menggunakan 1 kuning telur dengan 2 sampai 3 putih telur ketika ingin membuat telur dadar.
Hal yang tak jauh berbeda sebenarnya bisa diterapkan pada udang. Meskipun sebenarnya kadar kolesterolnya bisa mencapai 166mg per 300 gram, tetapi udang sangat kaya akan protein dan Omega-3. Jadi, jangan ragu-ragu untuk mengonsumsinya seminggu sekali. Tetapi ingat, masaklah udang dengan direbus, jangan digoreng, karena minyak goreng akan menambah kadar lemak jenuh. Namun, khusus bagi kita yang mengidap diabetes tipe 2, asupan kolesterol ke dalam tubuh memang mendapat perhatian khusus. Takarannya tak boleh lebih dari 200 mg per hari. Itu artinya, kuning telur dan udang hanya boleh dinikmati sesekali.
Mitos dan Fakta Seputar Kolesterol
Banyak mitos yang beredar di kalangan masyarakat seputar kolesterol. Kurangnya pemahaman yang benar dapat menyebabkan informasi yang salah seputar kolesterol dan gejalanya. Untuk itu, penting meluruskan mitos-mitos yang telah lama beredar di masyarakat agar gejala kolesterol dapat dihindari dengan lebih cermat dan tepat.
Mitos: Makan daging kambing akan menyebabkan kolesterol tinggi dan hipertensi.
Fakta: Tidak benar. Tidak ada bukti bahwa daging kambing mempunyai kandungan lemak yang lebih tinggi dibanding jenis daging merah lainnya.
Fakta: Tidak benar. Tidak ada bukti bahwa daging kambing mempunyai kandungan lemak yang lebih tinggi dibanding jenis daging merah lainnya.
Mitos: Pada orang dengan kolesterol tinggi, jika rajin olahraga dan diet serta tubuh dalam kondisi fit berarti kadar kolesterolnya baik.
Fakta: Selain olahraga dan diet, ada hal lain yang memengaruhi kadar kolesterol, seperti berat badan, merokok, riwayat keluarga, umur, dan jenis kelamin. Agar kolesterol terjaga, dibutuhkan pola hidup sehat serta kepatuhan minum obat.
Mitos: Kolesterol tinggi dan penyakit kardiovaskular hanya masalah pria.
Fakta: Tidak benar. Meski sebelum menopause wanita memproduksi estrogen yang bisa mengurangi risiko penyakit jantung, tetapi perlu diingat faktor lain seperti hiperkolesterol, hipertensi, diabetes, faktor keturunan, dan sebagainya.
Mitos: Cukup menghindari daging, santan, dan jeroan, kolesterol pasti normal.
Fakta: Belum tentu, karena 80 persen dari kolesterol darah dihasilkan dari dalam tubuh kita sendiri. Bila metabolisme sudah memburuk, maka dibutuhkan obat selain modifikasi gaya hidup sehat.
Mitos: Kadar kolesterol tinggi tidak berbahaya karena tak menimbulkan gejala.
Fakta: Meski tidak bergejala, kadar kolesterol yang tinggi berbahaya karena mengubah dinding pembuluh darah dan memicu jantung koroner.
Mitos: Kadar kolesterol yang tinggi hanya diderita orangtua.
Fakta: Kolesterol tinggi bisa diderita orang dari berbagai golongan usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orangtua.
Mitos: Orang gemuk memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari orang kurus.
Fakta: Belum tentu, karena kadar kolesterol dipengaruhi banyak faktor, termasuk apa yang kita makan, seberapa cepat tubuh memproduksi dan membuang kolesterol jahat, tingkat kesehatan, dan kebiasaan makan.
Kolesterol Baik Kurangi Risiko Kanker
Kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL) selama ini lebih identik dengan kesehatan jantung. Studi terbaru menyebutkan kadar HDL yang tinggi dalam darah juga akan menurunkan risiko terkena kanker. HDL ibarat pemulung atau kolesterol pembersih. HDL akan membantu menurunkan jumlah kolesterol jahat (LDL) dalam darah. "Naiknya kadar HDL sekitar 10 poin bisa mengurangi risiko kanker hingga sepertinya dalam waktu 4,5 tahun," kata Dr Richard Karas, ketua peneliti.
Dalam penelitiannya, Karas dan timnya secara random menganalisis 24 percobaan untuk mengetahui efek turunnya kolesterol jahat dari pemakaian obat golongan statin terhadap kesehatan jantung. Ternyata, dari penelitian itu diketahui pula manfaat tambahan dari turunnya kolesterol jahat, yakni menurunnya risiko kanker.
"Naiknya kadar HDL memang berkaitan dengan berkurangnya risiko kanker, tapi kita tidak bisa mengatakan bahwa terjadi hubungan sebab akibat," kata Karas. Ia menyebutkan, HDL akan mengubah fungsi sistem imun yang bertugas menyerang sel abnormal yang mungkin sel prakanker. "HDL juga mengandung antioksidan dan ini tentu bermanfaat untuk mengurangi risiko kanker," katanya. Kolesterol baik juga diketahui memiliki aktivitas anti-inflamasi. Inflamasi atau peradangan sendiri merupakan penyebab utama berbagai penyakit, seperti diabetes hingga kanker. Untuk membuktikannya memang dibutuhkan percobaan untuk mengetahui apakah obat yang meningkatkan kadar HDL akan menurunkan insiden kanker. Namun, obat tersebut saat ini belum ada di pasaran meski beberapa sudah dalam tahap uji coba oleh perusahaan farmasi.
(Sumber : kompashealth)
WASPADAI OBAT PEREDA NYERI BAGI KEHAMILAN
Bahaya Obat Pereda Nyeri bagi Kehamilan
Sebagian wanita hamil mengalami berbagai keluhan nyeri, seperti pegal, nyeri di seputar panggul, migren, dan sebagainya. Kendati demikian, ibu hamil disarankan untuk berhati-hati dalam mengonsumsi obat pereda nyeri karena dikhawatirkan mengganggu perkembangan organ seks bayi laki-laki (testis bayi).
Peringatan itu disampaikan para ahli yang dimuat dalam jurnal Human Reproduction. Menurut penelitian itu, penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang bisa menyebabkan bayi laki-laki mengalami gangguan testis sehingga sel sperma yang dihasilkan berkualitas buruk dan bisa menyebabkan gangguan kesuburan.
Obat-obatan pereda nyeri, seperti parasetamol, aspirin, atau ibuprofen, memang banyak dikonsumsi para ibu hamil untuk mengatasi gangguan nyeri, terutama migren. Mengonsumsi obat-obatan analegesik tersebut, apalagi apabila meminum dua jenis obat, akan meningkatkan risiko gangguan testis.
Masa kehamilan paling rawan terhadap ancaman kesehatan janin adalah saat usia janin 4-6 bulan. Dibandingkan dengan wanita yang tidak mengonsumsi obat pereda nyeri, risiko yang minum obat penghilang sakit itu lebih tinggi dua kali lipat. Para peneliti tersebut juga menduga, penggunaan obat pereda nyeri tanpa pengawasan dokter mungkin jadi biang keladi meningkatnya gangguan organ reproduksi bayi laki-laki dalam satu dekade terakhir ini. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah paparan bahan-bahan kimia yang dikenal dengan endokrin atau pengganggu hormon. "Ibu hamil sebaiknya mengurangi konsumsi obat-obatan analgesik, bahkan menghindarinya selama kehamilan," saran Dr Henrik Leffers, peneliti senior dari Rigshospitalet di Kopenhagen, Denmark.
(Sumber : kompashealth)
Selasa, 09 November 2010
"No Creativity No Life": J-DORAMA RECOMENDED "THE QUIZ SHOW"
"No Creativity No Life": J-DORAMA RECOMENDED "THE QUIZ SHOW": "Cast:Sakurai Sho as Kamiyama SatoruYokoyama Yu as Honma ToshioMatsuura Aya as Takasugi ReinaMaya Miki as Saejima RyokoSasai Eisuke as guide..."
MERAIH LIMPAHAN PAHALA DI BULAN DZULHIJAH
Alhamdulillah, Allah subhanahu wa ta’ala masih memberikan kita berbagai macam nikmat, kita pun diberi anugerah akan berjumpa dengan bulan Dzulhijah. Berikut kami akan menjelasakan keutamaan beramal di awal bulan Dzulhijah dan apa saja amalan yang dianjurkan ketika itu. Semoga bermanfaat.
Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijah
Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijah
Di antara yang menunjukkan keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah adalah hadits Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.”
Di dalam sepuluh hari bulan Dzulhijah terdapat hari Arofah dan hari an nahr (Idul Adha). Kedua hari tersebut adalah hari yang mulia sebagaimana terdapat dalam hadits ‘Abdullah bin Qurth, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah Tabaroka wa Ta’ala adalah hari an nahr (Idul Adha) kemudian yaumul qorr (hari setelah hari an nahr).”
Keutamaan Beramal di Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijah
Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, “Hadits Ibnu ‘Abbas di atas menunjukkan bahwa amalan di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijah lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari lainnya dan di sini tidak ada pengecualian. Jika dikatakan bahwa amalan di hari-hari tersebut lebih dicintai oleh Allah, itu menunjukkan bahwa beramal di waktu itu adalah sangat utama di sisi-Nya.”
Bahkan jika seseorang melakukan amalan yang mafdhul (kurang utama) di hari-hari tersebut, maka bisa jadi lebih utama daripada seseorang melakukan amalan yang utama di selain sepuluh hari awal bulan Dzulhijah. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya, “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Beliau pun menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah.” Lalu beliau memberi pengecualian yaitu jihad dengan mengorbankan jiwa raga. Padahal jihad sudah kita ketahui bahwa ia adalah amalan yang mulia dan utama. Namun amalan yang dilakukan di awal bulan Dzulhijah tidak kalah dibanding jihad, walaupun amalan tersebut adalah amalan mafdhul (yang kurang utama) dibanding jihad.
Ibnu Rajab Al Hambali mengatakan, “Hal ini menunjukkan bahwa amalan mafdhul (yang kurang utama) jika dilakukan di waktu afdhol (utama) untuk beramal, maka itu akan menyaingi amalan afdhol (amalan utama) di waktu-waktu lainnya. Amalan yang dilakukan di waktu afdhol untuk beramal akan memiliki pahala berlebih karena pahalanya yang akan dilipatgandakan.” Mujahid mengatakan, “Amalan di sepuluh hari pada awal bulan Dzulhijah akan dilipatgandakan.”
Amalan di Awal Dzulhijah
Keutamaan sepuluh hari awal Dzulhijah berlaku untuk amalan apa saja, tidak terbatas pada amalan tertentu . Di antara amalan yang dianjurkan di awal Dzulhijah adalah amalan puasa. Dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya , …”
Namun ada sebuah riwayat dari ‘Aisyah yang menyebutkan, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada sepuluh hari bulan Dzulhijah sama sekali.” [10] Mengenai riwayat ini, Imam Ahmad menjelaskan bahwa yang dimenangkan adalah perkataan yang menetapkan adanya puasa sembilan hari Dzulhijah, yaitu hadits pertama. Namun dalam penjelasan lainnya, Imam Ahmad menjelaskan bahwa maksud riwayat ‘Aisyah adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berpuasa penuh selama sepuluh hari Dzulhijah. Sedangkan maksud riwayat Hafshoh adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa di mayoritas hari yang ada. Jadi, hendaklah berpuasa di sebagian hari dan berbuka di sebagian hari lainnya.
Kesimpulan: Boleh berpuasa penuh selama sembilan hari bulan Dzulhijah (dari tanggal 1 sampai 9 Dzulhijah) atau berpuasa pada sebagian harinya.
Catatan: Kadang dalam hadits disebutkan berpuasa pada sepuluh hari awal Dzulhijah. Yang dimaksudkan adalah mayoritas dari sepuluh hari awal Dzulhijah, hari Idul Adha tidak termasuk di dalamnya dan tidak diperbolehkan berpuasa pada hari ‘Ied
Keutamaan Hari Arofah
Di antara keutamaan hari Arofah (9 Dzulhijah) disebutkan dalam hadits berikut, “Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah di hari Arofah (yaitu untuk orang yang berada di Arofah). Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?”
Keutamaan yang lainnya, hari arofah adalah waktu mustajabnya do’a. Dari ‘Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arofah.”. Maksudnya, inilah doa yang paling cepat dipenuhi atau terkabulkan. Jadi hendaklah kaum muslimin memanfaatkan waktu ini untuk banyak berdoa pada Allah. Do’a ketika ini adalah do’a yang mustajab karena dilakukan pada waktu yang utama.
Jangan Tinggalkan Puasa Arofah
Bagi orang yang tidak berhaji dianjurkan untuk menunaikan puasa Arofah yaitu pada tanggal 9 Dzulhijah. Hal ini berdasarkan hadits Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” Hadits ini menunjukkan bahwa puasa Arofah lebih utama daripada puasa ‘Asyuro. Di antara alasannya, Puasa Asyuro berasal dari Nabi Musa, sedangkan puasa Arofah berasal dari Nabi kita Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam. Keutamaan puasa Arofah adalah akan menghapuskan dosa selama dua tahun dan dosa yang dimaksudkan di sini adalah dosa-dosa kecil. Atau bisa pula yang dimaksudkan di sini adalah diringankannya dosa besar atau ditinggikannya derajat.
Sedangkan untuk orang yang berhaji tidak dianjurkan melaksanakan puasa Arofah. Dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berpuasa ketika di Arofah. Ketika itu beliau disuguhkan minuman susu, beliau pun meminumnya.”
Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar bahwa beliau ditanya mengenai puasa hari Arofah di Arofah. Beliau mengatakan, “Aku pernah berhaji bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau tidak menunaikan puasa pada hari Arofah. Aku pun pernah berhaji bersama Abu Bakr, beliau pun tidak berpuasa ketika itu. Begitu pula dengan ‘Utsman, beliau tidak berpuasa ketika itu. Aku pun tidak mengerjakan puasa Arofah ketika itu. Aku pun tidak memerintahkan orang lain untuk melakukannya. Aku pun tidak melarang jika ada yang melakukannya.”
Dari sini, yang lebih utama bagi orang yang sedang berhaji adalah tidak berpuasa ketika hari Arofah di Arofah dalam rangka meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Khulafa’ur Rosyidin (Abu Bakr, ‘Umar dan ‘Utsman), juga agar lebih menguatkan diri dalam berdo’a dan berdzikir ketika wukuf di Arofah. Inilah pendapat mayoritas ulama.
Puasa Hari Tarwiyah (8 Dzulhijah)
Ada riwayat yang menyebutkan, “Puasa pada hari tarwiyah (8 Dzulhijah) akan mengampuni dosa setahun yang lalu.” Ibnul Jauzi , Asy Syaukani, dan Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini dho’if (lemah).
Oleh karena itu, tidak perlu berniat khusus untuk berpuasa pada tanggal 8 Dzulhijjah karena hadisnya dha’if (lemah). Namun jika berpuasa karena mengamalkan keumuman hadits shahih yang menjelaskan keutamaan berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, maka itu diperbolehkan. Wallahu a’lam.
J-DORAMA RECOMENDED "THE QUIZ SHOW"
Cast:
Sakurai Sho as Kamiyama Satoru
Yokoyama Yu as Honma Toshio
Matsuura Aya as Takasugi Reina
Maya Miki as Saejima Ryoko
Sasai Eisuke as guide
Enoki Takaaki as Tadokoro Osamu
Mizusawa Elena as Nitta Misaki
Tanaka Tetsushi as Yonekura Shinzo
Izumiya Shigeru as Matsuzaka Gengoro
Wada Masato as Takeuchi Koki
Ohashi Nozomi as Saejima Minori
Cerita dimulai dengan kemunculan Kamiyama, seorang pria amnesia yang tak jelas asal usulnya yang tiba-tiba didaulat oleh seorang sutradara Quiz bernama Honma untuk menjadi presenter di acara yang akan dia sutradarai. Dengan iming-iming bahwa Kamiyama akan kembali dapat mengingat masa lalunya, akhirnya dia setuju untuk menjadi presenter di acara tersebut.
Dengan mengikuti pengarahan dari Honma, dalam sekejap seorang Kamiyama, pasien rumah sakit yang sehari-hari terlihat ling lung, berubah menjadi seorang MC Kamiyama, seorang presenter yang handal dan sangat percaya diri.
Sebagai MC, Kamiyama diminta untuk membawakan sebuah program quiz berdurasi 1 jam pada Ginga Television bernama "The Quiz Show".
Dalam quiz itu, kontestan diwajibkan menjawab benar 8 pertanyaan yang di ajukan oleh Kamiyama. Pada soal terakhir, atau di sebut Dream Chance, apabila sang kontestan dapat menjawab, maka Ginga Television akan bersedia mengabulkan apapun permintaan sang kontestan.
Terdengar mudah? Ternyata tidak sesimpel itu. Soal-soal dalam quiz yang semula hanya sederhana perlahan meningkat dan berubah menjadi pertanyaan yang sangat privasi dan akhirnya menguak kejahatan atau sisi buruk dari sang kontestan. Sehingga sang kontestan kemudian dihadapkan pada pilihan, apakah dia akan terus menjawab dengan jujur tentang semua perbuatan buruk yang dilakukannya demi meraih mimpinya atau dia akan berhenti meraih mimpinya demi menutupi rahasianya.
Perlahan tapi pasti, akhirnya diketahui bahwa semua kontestan yang di pilih oleh Honma ini sebenarnya memiliki benang merah dan terikat dengan penyebab Kamiyama hilang ingatan.
Tentang kecelakaan yang terjadi 8 tahun yang lalu, tentang tragedi yang akhirnya membuat Kamiyama harus koma selama 6 tahun sehingga menyebabkan ia hilang ingatan dan tentang kematian seorang wanita muda bernama Misaki.
Apakah tragedi itu? Apakah ingatan Kamiyama dapat kembali seperti semula? Apa tujuan Honma melakukan semua ini? Tonton sendiri ya...
Rabu, 03 November 2010
"No Creativity No Life": Kriteria Suami Pilihan Menurut Rosululloh
"No Creativity No Life": Kriteria Suami Pilihan Menurut Rosululloh: " MENUJU PERNIKAHAN ISLAMI ...... Bismillahirrahmanirrahim......Akhirnya bisa nulis lagih setelah sekian hari disibukkan oleh wirausaha yg c..."
Kriteria Suami Pilihan Menurut Rosululloh
MENUJU PERNIKAHAN ISLAMI ......
Bismillahirrahmanirrahim......
Akhirnya bisa nulis lagih setelah sekian hari disibukkan oleh wirausaha yg cukup menyita waktu.. hem hem judulnyahh...bikin akhwat yg masih single atau lg proses taaruf jadi agak ngiler.. sebenernya saya terinspirasi nulis ini gara-gara murobi saya akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat ini, dn saat itu dia mnceritakan bgaimana proses taaruf yg subhanallah membuat saya agak memikirkan agenda "pernikahan" yg sempat saya jadikan prioritas ke sekiaannnnn (insyaAllah sudah ditargetkan kok walau bukan tahun ini..heheheh) huhuhuhu..langsung ajah deh kita cekidot..mudah2an bermanfaat sobat ukhti-ukhti...Kriteria Umum Seorang Suami Pilihan
Kriteria yang pertama adalah keutamaan agamanya. Ini diukur dr akidahnya dan bagaimana dia beramal dengan Islam. Adakah ia menjaga solatnya, akhlaknya.. Ini adalah berdasarkan hadis:
“Apabila orang yang kamu ridho agama dan akhlaknya datang meminang, hendaklah kamu menikahinya Sekiranya kamu tidak melakukannya niscaya akan timbul fitnah dan kerusakan di atas muka bumi.”
(Hadis Riwayat at-Tirmizi dalam kitab nikah, (no. 1080) dariAbu Hatim al-Munzi)
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh kerana Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan kerana mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (an-Nisa’ 4: 34)
Hal tersebut untuk menjamin keselamatan, kebahagian, nafkah , dan pengurusan yang baik. Dalam hal ini lelaki sebagai pemimpin dilebihkan dalam beberapa hal, antaranya adalah fisik yang kuat yang melebihi wanita, dan diperbolehkan bekerja di luar rumah tidak seperti wanita yg mesti dapet izin suaminya dan ruang geraknya yg tidak bisa sembarangan. Di samping itu, lelaki/suami juga perlu berupaya mendidik keluarganya ke arah agama dan kehidupan yang baik. Ini bagi menjamin kesejahteraan dalam berumahtangga, melahirkan anak yang soleh/solehah serta menjamin kebaikan di akhirat kelak. Oleh karena itu, selain memiliki daya kepimpinan yang baik, suami juga perlu memiliki ilmu yang cukup untuk menjamin keluarga sentiasa dalam keadaan yang aman, harmonis dan bahagia.Di dalam firman Allah S.W.T ......“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya Malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6). Di dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa, suami atau seseorang individu itu bertanggungjawab untuk memastikan keluarga sentiasa dalam naungan agama yang sahih dan baik untuk menjamin keselamatan keluarganya dari keburukan di akhirat.
Orang Tua berperan untuk memilihkan calon suami yang tepat sesuai kehendak dan keinginan anak perempuannya dan yang disukainya. Tidak lah baik, jika anak perempuan dipaksa untuk menikah dengan seorang lelaki yang tidak disukainya. Dalam hal ini, Orang Tua juga wajar mencarikan lelaki yang baik dilihat dari parasnya (yang disukai) di samping beberapa ciri yang sebelumnya. Dalam hal ini, Ibnul Jauzi berkata: “Disukai bagi yang ingin menikahkan anak gadisnya agar memilih pemuda yang bagus parasnya. Karena kaum wanita juga menyukai apa yang disukai oleh kaum lelaki.” (An-Nisaa’, hal. 203). Orang Tua juga perlu memperhatikan dengan siapa anaknya dinikahkan. Ini untuk memastikan anak gadisnya menikah dengan orang yang tepat dan baik serta memastikan kehidupan rumah tangga yang bahagia di masa depan
Dalam satu riwayat, ketika Fatimah binti Qais r.ha. datang kepada Nabi s.a.w. mengabarkan bahwa Abu Jahm dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan datang meminangnya, Rasulullah s.a.w. bersabda kepadanya: “Mu’awiyah adalah lelaki miskin tidak punyai harta, adapun Abu Jahm adalah lelaki yang suka memukul wanita, maka nikahlah dengan Usamah bin Zaid.” Fatimah mengisyaratkan dengan tangannya tanda menolak, yakni jangan Usamah, jangan Usamah!. Rasulullah s.a.w. bersabda kepadanya: “Mentaati Allah dan Rasul-Nya adalah lebih baik bagimu.” Fatimah berkata: “Akupun menikah dengannya dan aku bahagia sekali.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan supaya lelaki yang dipilih itu mampu memenuhi keperluan nafkah keluarga dan janganlah dinikahkan anak (wanita) itu dengan seseorang lelaki yang tidak pasti apakah dapat melayani/menjaga anak gadisnya dengan baik atau tidak. Selain itu, menurut imam Nawawi rahimahullah di dalam Syarh Sahih Muslim, beliau menyatakan tentang hadis ini bahwa: “Adapun anjuran Nabi s.a.w. agar menikahi Usamah adalah kerana beliau mengetahui kadar agamanya, keutamaannya, keelokan perangai dan kemuliaannya. Maka Nabi menganjurkan agar menikah dengannya. Namun Fatimah tidak menyukainya kerana Usamah bekas budak dan warna kulitnya hitam. Maka Nabi s.a.w. terus menerus menganjurkannya agar menikah dengan Usamah. Kerana Rasulullah s.a.w. mengetahui kemaslahatannya bagi Fatimah. Dan ini terbukti.” Terdapat suatu hadis yang lain yang menyatakan, lelaki dianjurkan dari kalangan yang mampu memberi nafkah yang baik/mampu.“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah.” (Hadis Riwayat al-Bukhari, (no. 5066)). Hadis ini juga menunjukkan bahwa kesepadanan dan keselarasan dalam Islam adalah amat penting dan agama merupakan suatu asas yang paling utama dibanding paras rupa dan kedudukan/harta.
Dalam Fathul Bari (9/83), al-Hafiz Ibnu Hajar berkata: “Seseorang dibolehkan untuk menawarkan anak gadisnya atau wanita yang berada di bawah tanggung jawabnya kepada lelaki yang diyakini baik dan soleh. Karena hal itu akan membawa manfaat kepada yang ditawarkan dan seseorang tidak perlu merasa malu untuk melakukan hal itu. Dan juga diperbolehkan ia menawarkannya kepada lelaki soleh walaupun ia sudah beristeri.”Malah, wanita itu dibolehkan untuk menawarkan dirinya (untuk dinikahi) kepada lelaki yang diketahui kesolehannya. Ini berdasarkan kepada suatu riwayat, dari anas bin Malik r.a. ia berkata: “Seorang wanita datang menawarkan dirinya kepada Rasulullah s.a.w. Ia berkata: “Wahai Rasulullah, apakah engkau mempunyai keinginan untuk menikahiku?”” Puteri Anas berkata: “Betapa sedikit rasa malunya, alangkah buruk wanita ini, alangkah jelek wanita ini!” Anas berkata: “Dia lebih baik daripada dirimu. Ia mencintai Rasulullah s.a.w. dan menawarkan dirinya kepada beliau.” (Diriwayatkan oleh Bukhari, 3/246, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah). Imam Bukhari telah menuliskan bahwa dilarang wanita yang baik dan solehah, dinikahkan/menikah dengan lelaki yang buruk atau seorang penzina. Hal Ini berdasarkan Firman Allah s.w.t. ini, “Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik…” (an-Nuur 24: 3)
KESIMPULAN :
Diharapkan wanita untuk memilih calon suami yang baik agamanya (lelaki soleh) sebagai keutamaan, memiliki daya kepimpinan yang baik dalam persoalan keluarga, memiliki kemampuan dari segi keuangan dan ilmu, dan memliki keterampilan/personaliti yang disenangi oleh wanita. Perlu ditekankan, bahwa dalam banyak riwayat, ditunjukkan bahwa pengaruh agama itu lebih diberi keutamaan dibanding ciri-ciri yang lainnya. Malah, di dalam beberapa hadis menunjukkan bahawa ada lelaki yang miskin namun baik agamanya, adalah diberi kepercayaan/saran oleh Nabi S.A.W sendiri. Pilihlah yang baik agamanya sebagai prioritas“… jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dari limpah kurnia-Nya karena Allah Maha Luas (rahmat-Nya dan limpah kurnia-Nya), lagi Maha mengetahui.” (an-Nuur 24: 32). So ukhti yang udah yakin dan sipa tunggu apalagi..ga usah bimbang...bismillah ajahh..
Wallahualam Bishawab....
Makanan Pencuri Mineral dalam Tubuh
Makanan Pencuri Mineral dalam Tubuh
Jakarta, Mineral merupakan zat penting yang dibutuhkan tubuh. Berbagai penyakit dapat muncul bila tubuh kekurangan mineral. Sayangnya, makanan tertentu pun dapat mencuri tabungan mineral dalam tubuh.
Mineral paling penting yang dibutuhkan tubuh adalah kalsium, zat besi, iodium, magnesium fosfor, selenium dan seng.
Mineral paling penting yang dibutuhkan tubuh adalah kalsium, zat besi, iodium, magnesium fosfor, selenium dan seng.
Kekurangan mineral dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit sebagai berikut:
- Peningkatan peluang pilek dan flu
- Pertumbuhan terhambat dan tulang rapuh
- Tekanan darah tinggi
- Depresi dan kecemasan
- Anemia
- Sakit otot dan osteoporosis
- Masalah pencernaan (seperti sakit maag, sembelit, mual atau diare).
Makanan apa saja yang dapat mencuri tabungan mineral tubuh?
Dilansir dari Webmd dan Ehow, Senin (1/11/2010), berikut beberapa makanan yang dapat mencuri kandungan mineral dalam tubuh:
1. Garam atau natrium
Mengonsumsi makanan yang mengandung garam alias asin secara berlebihan dapat meningkatkan pembuangan kalsium melalui urine, yang berpotensi menyusutkan jumlah tabungan kalsium tulang dan bisa menyebabkan osteoporosis.
Garam (natrium) merupakan musuh utama bagi penyerapan kalsium, karena garam terkandung dalam hampir semua makanan olahan, seperti daging olahan (ham, hot dog), makanan siap saji (pizza, burger, kentang goreng), makanan olahan dan kalengan.
2. Minuman ringan dan bersoda yang membuang kalsium
Kebanyakan minuman ringan dan bersoda mengandung banyak asam folat yang juga dapat meningkatkan ekskresi kalsium dalam urine.
3. Kafein pada teh dan kopi yang mengganggu penyerapan zat besi
The National Women's Health Information Center menyatakan bahwa minum kopi atau teh bersamaan dengan makanan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi dari dalam makanan.
Selain itu, kelebihan kafein pada kopi atau teh juga melarutkan kalsium sehingga dapat melemahkan tulang.
Maka dari itu, teh dan kopi merupakan pantangan bagi orang yang menderita anemia (kekurangan darah) dan osteoporosisi (pengeroposan tulang).
4. Sayuran yang terlalu matang mencuri zat besi dan asam folat
Sayuran hijau yang dimasak terlalu matang dapat mengurangi penyerapan zat besi, asam folat dan B12 dari sayuran. Sebaliknya, sayuran mentah atau dikukus setengah matang justru baik untuk kebutuhan mineral tubuh.
5. Protein kedelai yang memblok zat besi
College of Family Physicians, Kanada, menyatakan bahwa protein dalam kedelai dapat mengurangi dan memblok penyerapan zat besi dalam tubuh.
11 MEREK AIR MINUM KEMASAN BERMASALAH! WATCH OUT!!
11 Merek Air Minum Kemasan Bermasalah
JAKARTA, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Rabu (27/10/2010), merilis nama-nama merek air minum dalam kemasan yang bermasalah.
Dari hasil pengujian terhadap 21 merek air minum dalam kemasan (AMDK) gelas yang beredar di pasaran, 11 merek di antaranya terbukti bermasalah. Dari 11 produk tersebut, sembilan produk mengandung koloni bakteri mendekati ambang batas yang telah ditentukan, yaitu 100.000 mikro bakteri per mililiter. Sementara dua produk lainnya memiliki bakteri di atas ambang batas.
Dua produk AMDK gelas yang melebihi ambang batas adalah :
1. AMDK bermerek Sega, yang diproduksi PT Indotirta Jaya Abadi
2. AMDK bermerek Ron 88, yang diproduksi PT Panfila Indosari.
Sementara sembilan produk air minum kemasan yang dinyatakan mendekati ambang batas adalah :
- Prestige (PT Tanahmas Tirta Lestari, Jabar)
- Top Qua (PT Sumber Warih Sejahtera, Depok)
- Airmax (PT Jitu, Tangerang)
- Caspian (PT Cisalada Jaya Tirtamarta Indonesia, Sukabumi)
- Club (PT Tirta Tama Bahagia, Bogor)
- Pasti Air (PT Tang Mas Indonesia untuk PT Sumber Alfaria Tridjaya)
- Vit (PT Sumber Sukses Sentosa, Bogor untuk PT Tirta Investasi, Jakarta)
- Prim-A (PT Sinar Sosro Indonesia)
- De As (PT Ravindo Rezeki, Bogor)
download gratis eebook farmasi dan kedokteran
THE 5-MINUTE CLINICAL CONSULT 2008
Click here for download
THE 5-MINUTE CLINICAL CONSULT 2008
Evidence-Based Health Care is the integration of the best medical information with the values of the patient and your skill as a clinician. Less harm comes to our patients if we respect the medical literature; we have improved our content and visibility of the best evidence, so you can focus on how to apply it.The Health Maintenance recommendations included here have been updated through the end of 2006. This content is based on the U.S. Preventive Services Task Force, and has been organized by age into one-page recommendations. This summary will allow you to find the most current recommendations to improve health and prevent disease for each population of patients. Again, your feedback resulted in the inclusion of the Centers for Disease Control's immunization tables for quick reference.Why a Desktop and Online version of this content? To respond to your needs for more content and access to your resources at the office, in the hospital, and at home. These new features include easy maneuverability between chapters and sections, extra content not in the book (including a large section on pediatric conditions), and, later this year, introduction of our unique Continuing Medical Education (CME) program. Additionally, you will be able to download updates to this content at no additional cost.
DRUGS IN USE FOURTH EDITION
Click here for download
When I first conceived this book, back in the late 1980s, cutting-edge pharmaceutical practice was taking place primarily in hospitals, and ‘clinical pharmacist’ was a somewhat elitist term applied to the smallish number of hospital pharmacists who contributed to the direct care of patients on hospital wards but rarely got involved in actually writing the prescription or independently adjusting drug dosage. Twenty years on, most practising pharmacists can justly be described as ‘clinical’ pharmacists. Pharmacists are independent prescribers in a wide range of clinical areas and working under patient group directions to supply and administer medicines without a prescription.In hospitals, consultant pharmacists have their own case load of patients and provide the highest levels of pharmaceutical care as well as contributing to research and development in their chosen specialty, whereas in the community, pharmacists with a special interest are being commissioned to provide high-level services that contribute to the overall care of patients in their specialty area. In hospitals most pharmacists spend a large part of their day working on the wards providing direct patient care, such as taking drug histories, advising on and monitoring therapy, and supporting discharge. In the community pharmacists are being commissioned to contribute to the management of patients with long-term as well as acute conditions, provide medicines use reviews to support adherence, and are seen as a key source of advice and support for preventative health measures, providing immunisations, helping patients to stop smoking and lose weight, and carrying out NHS health checks. The career opportunities for pharmacists in primary care have also expanded. Pharmacists can now be found working in GP surgeries, helping GPs to optimise their prescribing, and running medication review or specialist clinics, and pharmacists in NHS commissioning organisations are bringing their knowledge and skills to the commissioning and monitoring of NHS services involving medicines, as well as to the area of public health.
When I first conceived this book, back in the late 1980s, cutting-edge pharmaceutical practice was taking place primarily in hospitals, and ‘clinical pharmacist’ was a somewhat elitist term applied to the smallish number of hospital pharmacists who contributed to the direct care of patients on hospital wards but rarely got involved in actually writing the prescription or independently adjusting drug dosage. Twenty years on, most practising pharmacists can justly be described as ‘clinical’ pharmacists. Pharmacists are independent prescribers in a wide range of clinical areas and working under patient group directions to supply and administer medicines without a prescription.In hospitals, consultant pharmacists have their own case load of patients and provide the highest levels of pharmaceutical care as well as contributing to research and development in their chosen specialty, whereas in the community, pharmacists with a special interest are being commissioned to provide high-level services that contribute to the overall care of patients in their specialty area. In hospitals most pharmacists spend a large part of their day working on the wards providing direct patient care, such as taking drug histories, advising on and monitoring therapy, and supporting discharge. In the community pharmacists are being commissioned to contribute to the management of patients with long-term as well as acute conditions, provide medicines use reviews to support adherence, and are seen as a key source of advice and support for preventative health measures, providing immunisations, helping patients to stop smoking and lose weight, and carrying out NHS health checks. The career opportunities for pharmacists in primary care have also expanded. Pharmacists can now be found working in GP surgeries, helping GPs to optimise their prescribing, and running medication review or specialist clinics, and pharmacists in NHS commissioning organisations are bringing their knowledge and skills to the commissioning and monitoring of NHS services involving medicines, as well as to the area of public health.
LECTURE NOTES IN PHARMACY PRACTICE
Click here for download
LECTURE NOTES IN PHARMACY PRACTICE
Each of us learned during our secondary school days that frogs are cold-blooded creatures. By definition, we came to know that frogs would adapt their body temperatures to their external surroundings. Through
this process, the metabolic and circulatory systems of the frog could adjust the temperature of its blood and thereby survive the external environment.In contrast to the frog, social systems and their constituents do not adapt so effectively or efficiently This is particularly evident in healthcare systems, owing to continuous global dialogue on access to
care, organisation of health delivery, financing of healthcare services and products, and assuring safety and quality. Few countries have determined perfect solutions. Some have extreme difficulty adjusting to the events of the external environment. In the developed world, it is becoming clear that current healthcare systems may not be sustainable in the future. Major human, fiscal and infrastructure resources are required in the developing and transitional countries in order to provide a basic set of essential healthcare services to their respective populations.
Each of us learned during our secondary school days that frogs are cold-blooded creatures. By definition, we came to know that frogs would adapt their body temperatures to their external surroundings. Through
this process, the metabolic and circulatory systems of the frog could adjust the temperature of its blood and thereby survive the external environment.In contrast to the frog, social systems and their constituents do not adapt so effectively or efficiently This is particularly evident in healthcare systems, owing to continuous global dialogue on access to
care, organisation of health delivery, financing of healthcare services and products, and assuring safety and quality. Few countries have determined perfect solutions. Some have extreme difficulty adjusting to the events of the external environment. In the developed world, it is becoming clear that current healthcare systems may not be sustainable in the future. Major human, fiscal and infrastructure resources are required in the developing and transitional countries in order to provide a basic set of essential healthcare services to their respective populations.
CLINICAL PHARMACY AND THERAPEUTICS
Pharmacy students and practitioners now have increased responsibilities in the areas of prescribing and treatment. Modern therapeutics requires an understanding of the disease process, clinical pharmacology and the supporting evidence from scientifically designed clinical trials. The process of selecting optimal drug regimens is a team effort and depends upon the skills of pharmacists working with physicians, nurses and other health care professionals. This multi-author text, written by pharmacists and physicians, is suitable for those who work in both primary and secondary care. It provides a complete and detailed account of all major aspects of therapeutics and rational drug use in a readable and attractive style.The best-known, most widely respected text in the field of clinical pharmacy In-depth treatment of therapeutics - more important than ever because of the expanding role of the pharmacist in prescribing Each chapter on therapeutics follow a logical order and format: ley points, epidemiology, aetiology, disease, clinical manifestations, investigations and treatment, drugs used in treatment. Effective use of tables and boxes for supplementary information Written by an experienced multi-disciplinary team of pharmacists and doctors New chapter on prescribing for pharmacists. More in-depth discussion of the rationales for drugs treatment. New boxes throughout on 'prescribing tips'.
Langganan:
Postingan (Atom)