Segelas Teh Bisa Atasi Dampak Buruk Makanan Cepat Saji
Kobe, Kandungan kolesterol dan kalori yang cukup tinggi pada makanan cepat saji merupakan penyebab kegemukan dan berbagai gangguan metabolisme dan jantung. Dampak tersebut bisa sedikit berkurang jika diimbangi dengan minum teh secara teratur.
Kegemukan dan gangguan metabolisme pada orang yang terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji terjadi akibat banyaknya kandungan lemak dan penggunaan minyak pada makanan tersebut. Sementara ancaman terhadap jantung umumnya dipicu oleh penggunaan garam, meski kolesterol juga sangat mempengaruhi.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Kobe University, terungkap bahwa konsumsi teh secara teratur bisa mencegah kerusakan pada sel darah akibat peningkatan kadar kolesterol jahat. Akibatnya risiko untuk terkena diabetes tipe 2 bisa berkurang.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry itu menggunakan 2 jenis teh yakni teh hijau dan teh hitam. Keduanya sama-sama bisa memberikankan manfaat, namun teh hitam dikatakan lebih memberi efek perlindungan bagi jantung.
Manfaat teh yang bisa didapat menurut penelitian tersebut antara lain mencegah peningkatan kadar kolesterol jahat, kadar gula dan resistensi insulin. Ketiga kondisi tersebut merupakan faktor utama pemicu diabetes tipe 2 yang diakibatkan oleh pola makan yang tidak sehat.
"Minum teh bisa mencegah kegemukan dan membantu pengaturan kadar lemak dalam darah. Masalah-masalah tersebut merupakan dampak dari diet tinggi lemak," ungkap Dr Carrie Ruxton dari Tea Advisory Panel seperti dikutip dari Dailymail, Minggu (19/12/2010).
Berbagai penelitian sebelumnya telah mengungkap manfaat lain dari teh yakni menurunkan risiko serangan jantung, kanker dan gangguan saraf terutama parkinson. Pada remaja putri, teh juga membantu meningkatkan kepadatan tulang sehingga mengurangi risiko osteoporosis.