Senin, 15 November 2010
"No Creativity No Life": WASPADAI OBAT PEREDA NYERI BAGI KEHAMILAN
"No Creativity No Life": WASPADAI OBAT PEREDA NYERI BAGI KEHAMILAN: "Bahaya Obat Pereda Nyeri bagi Kehamilan Sebagian wanita hamil mengalami berbagai keluhan nyeri, seperti pegal, nyeri di seputar panggul,..."
"No Creativity No Life": HATI-HATI DENGAN KOLESTEROL MU!!!
"No Creativity No Life": HATI-HATI DENGAN KOLESTEROL MU!!!: "Waspadai Bahaya Kolesterol Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol dan mengendap di darah, tepatnya di membran sel darah ..."
HATI-HATI DENGAN KOLESTEROL MU!!!
Waspadai Bahaya Kolesterol
Kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol dan mengendap di darah, tepatnya di membran sel darah dan mengalir dalam sirkulasi darah. Para ahli di dunia kedokteran menilai, seseorang yang memiliki kadar kolesterol tinggi kemungkinan akan memiliki gangguan pada jaringan sirkulasi darahnya.
Seperti pencuri di malam hari, makanan lezat berlemak dan makanan cepat saji alias junk food diam-diam telah menyebabkan kadar kolesterol dalam tubuh meningkat tanpa disadari. Kadar kolesterol inilah yang memicu jantung koroner.
Selain makanan cepat saji, kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok memiliki andil besar dalam mendongkrak kadar kolesterol. Jika kadar kolesterol berlebihan dalam darah, penyakit mematikan mengintai, seperti jantung dan stroke. Kolesterol total terdiri dari beberapa zat, yakni trigliserida, low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL). Trigliserida merupakan salah satu bentuk lemak darah yang diserap oleh usus setelah mengalami hidrolisis. Hidrolisis adalah suatu proses kimia yang menggunakan H2O atau air sebagai pemecah suatu persenyawaan, termasuk inversi gula, lemak, ester, dan protein. Normalnya, kadar trigliserida adalah 150 miligram-200 miligram per desiliter. "Kalau zat trigliserida di darah berlebihan dapat menyebabkan infeksi pada tukak lambung," kata Mulyadi Tedjapranata, Direktur Medizone Clinic.
Kolesterol jahat
Setelah proses hidrolisis, lemak Trigliserida yang tersisa menjadi LDL, yang biasa disebut kolesterol jahat. Soalnya, LDL adalah penyebab terjadinya sumbatan dalam jaringan sirkulasi darah. Mulyadi bilang, LDL itu merupakan pembentuk plak-plak pada pembuluh nadi koroner yang dapat menghambat peredaran darah. "Jika kadar LDL tinggi, jantung akan sulit memompa darah," kata dia. Dengan terhambatnya aliran darah, beberapa zat gizi yang terkandung di dalamnya sudah pasti tidak tersalurkan dan terserap dengan optimal oleh organ tubuh. Alhasil, beberapa risiko penyakit berbahaya pun bermunculan. "Makanya, orang dengan kadar LDL tinggi biasanya berisiko terkena penyakit jantung korener," kata Mulyadi. Selain jantung koroner, penyakit lain yang kerap menghampiri orang ber-LDL tinggi adalah stroke dan kelumpuhan. "Ini pada kasus penyumbatan darah terjadi di otak seseorang," tambah Mulyadi.
Suhanto, Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Mediros di Pulogadung, Jakarta Timur, menambahkan, orang dengan kadar kolesterol jahat tinggi akan berisiko besar mengalami gagal fungsi pada organ tubuh, seperti gagal ginjal. Kalau sudah begitu, penyakit lain yang biasa muncul pada penderita gangguan kolesterol adalah diabetes. Masalahnya, berapakah kadar kolesterol yang sesuai dalam tubuh kita?
Suhanto, Kepala Bidang Pelayanan Medis Rumah Sakit Mediros di Pulogadung, Jakarta Timur, menambahkan, orang dengan kadar kolesterol jahat tinggi akan berisiko besar mengalami gagal fungsi pada organ tubuh, seperti gagal ginjal. Kalau sudah begitu, penyakit lain yang biasa muncul pada penderita gangguan kolesterol adalah diabetes. Masalahnya, berapakah kadar kolesterol yang sesuai dalam tubuh kita?
Mulyadi menilai, untuk kadar HDL, sebaiknya kadarnya berada di atas 40 miligram per desiliter. Adapun batas maksimal HDL yang terkandung dalam darah 100 miligram per desiliter. Kadar HDL perlu dijaga tetap tinggi karena membantu menyingkirkan LDL dari pembuluh darah sehingga jantung tak perlu bekerja ekstra memompa darah ke seluruh tubuh. "Semakin tinggi HDL, semakin sehat. Plak-plak mudah disingkirkan," kata Mulyadi. HDL disebut sebagai lemak yang baik karena dalam operasinya, zat tersebut membersihkan kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dengan mengangkutnya kembali ke hati. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein-A). HDL mempunyai kandungan lemak jenuh yang lebih sedikit daripada LDL. Adapun protein utama yang membentuk LDL adalah Apo B (apolipoprotein-B). Kandungan lemak jenuh yang tinggi membuat LDL mengambang di dalam darah. Akibatnya, LDL dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah.
Karena itu, menurut Mulyadi, seseorang harus pandai menjaga kadar LDL dalam tubuhnya agar tidak melewati ambang batasan normal yang berlaku pada dunia kesehatan. Secara alami, tubuh manusia akan memproduksi sekitar 80 persen kolesterol dan sisanya sebesar 20 persen adalah kolesterol tambahan dari luar tubuh.
Suhanto mengatakan, orang yang memiliki tubuh tambun biasanya memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Namun, Anda yang berpostur tubuh kurus pun bisa jadi punya kadar kolesterol tinggi. "Ini semua tergantung dari pola makan dan pola hidup yang tidak sehat dari si penderita penyakit ini," terang Suhanto. Menjalani pola hidup sehat adalah solusi untuk menekan risiko memiliki kadar kolesterol tinggi. "Jika tidak ingin dibunuh secara perlahan oleh kolesterol jahat, sebaiknya Anda mulai menghindari makanan berlemak dan menerapkan pola hidup sehat," saran Mulyadi.
Bawang Merah Kikis Kolesterol Jahat
Di balik fungsinya yang lebih banyak sebagai bumbu masakan, ternyata bawang merah menyimpan potensi sebagai obat penurun kolesterol jahat (LDL), biang kerok penyakit jantung dan stroke.
Dalam penelitian yang dilakukan para ilmuwan di Hongkong terhadap mencit, diketahuI mencit yang diberikan bawang merah selama enam minggu, kadar kolesterol jahat (LDL) mereka turun, namun di saat yang sama kolesterol baik (HDL) tidak berkurang. Sebelumnya, mencit-mencit itu telah diberikan makanan tinggi kolesterol sehingga kadar kolesterolnya melonjak. "Bawang merah memiliki interaksi dengan enzim tertentu yang memiliki mekanisme menurunkan kolesterol. Ini adalah studi pertama yang meneliti interaksi bawang merah dengan fungsi biologi tubuh," kata Zhen Yu Chen, peneliti dari Universitas Chinese di Hongkong. Para peneliti selama ini memang lebih banyak meneliti khasiat bawang putih yang terbukti efektif mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker, penyakit jantung, dan juga influenza. Kita tunggu saja, penelitian lanjutan dari khasiat bawang merah.
6 Alasan Harus Makan Kacang
Kacang merupakan salah satu kudapan favorit, namun sebenarnya peran kacang lebih dari sekedar pengusir kantuk atau bosan. Kacang yang gurih, renyah, dan garing itu ternyata kaya akan vitamin E, asam folat, berbagai mineral, serta asam amino arginine.
Para peneliti dari California, Amerika, menemukan pola makan harian yang mengandung kacang-kacangan efektif untuk menurunkan kolesterol jahat dan mengandung sterol, komponen yang sering ditambahkan di margarin untuk mengurangi penyerapan kolesterol. Tetapi, sebaiknya pilih kacang yang tidak asin dan dalam jumlah kecil. Beberapa jenis kacang, seperti walnut atau kenari mengandung 650 kalori. Selain dikonsumsi langsung, kacang juga bisa dihancurkan agak kasar dan menjadi taburan di atas makanan. Setiap jenis kacang memiliki manfaat yang berbeda. Karena itu Anda bisa memilihnya sesuai dengan jenis pencegahan penyakit yang ingin dilakukan.
1. Penurun kolesterol
Para peneliti dari Universitas Loma Linda, California, menemukan kacang almond, makadamia dan kacang pecans membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Peneliti dari Kanada tahun 2002 juga menemukan konsumsi 74 g kacang almond setiap hari akan menurunkan LDL hingga 9,4 persen.
2. Menunda keriput
"Hazelnut sangat baik untuk memperbahui sel-sel kulit karena kaya vitamin E dan asam lemak esensial yang akan membuat kulit tetap kenyal dan mencegah keriput," kata Kumud Gandhi, peneliti makanan dan pendiri Cooking Academy. Ia merekomendasikan kacang sebagai alternatif pengganti biskuit atau cokelat. Konsumsi 8 buah hazelnuts empat kali dalam seminggu demi kulit indah.
3. Meningkatkan kesuburan
3. Meningkatkan kesuburan
Produksi sperma membutuhkan nutrisi yang spesifik yang kebanyakan tidak didapat dari menu modern, seperti selenium. Salah satu sumber selenium adalah kacang Brazil.
4. Mencegah diabetes
Beberapa penelitian menunjukkan kacang bisa membantu kita terhindar dari penyakit diabetes dan sindrom metabolik lainnya. Menurut para peneliti, hal itu karena berkurangnya jumlah sel lemak (lipid) dalam darah dan berkurangnya kerusakan sel dan inflamasi.
5. Mencegah pikun
Para peneliti dari Universitas Tuft, Boston, menemukan kandungan aplha-linolenic acid (ALA) pada kacang, dan juga polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan, akan menghambat sinyal penyebab kerusakan pada jalur di otak. Jenis kacang yang disarankan untuk mencegah penurunan daya ingat adalah almond dan kenari.
6. Mencegah kanker
Jenis vitamin E, Gamma-tocopherol, yang terdapat dalam kacang pistachio, diyakini para ahli mampu menurunkan risiko kanker paru. Mengonsumsi kacang pistachio secara rutin juga efektif untuk mencegah penyakit jantung karena bisa menurunkan kadar LDL.
Jaga Kolesterol Tetap pada Jalur Sehat
Udang dan kuning telur adalah makanan dengan kandungan kolesterol tinggi, tapi apakah berarti kita harus berhenti mengonsumsinya agar kolesterol dalam darah kita tak melonjak? Menurut ahli nutrisi Joy Bouner, MS, RD, CDN, yang juga menulis buku Your Inner Skinny, bahan makanan yang mengandung kolesterol bukanlah satu-satunya penyebab naiknya kolesterol jahat atau LDL dalam darah. Bahkan, sebenarnya faktor genetiklah yang menjadi faktor terbesar pada proses pembentukan LDL. “Adalah hati yang memengaruhi seberapa banyak kolesterol diproduksi tubuh dan sayangnya ada beberapa orang yang secara genetis menghasilkan kolesterol yang tinggi.” Pada orang yang secara genetis sensitif terhadap kolesterol, ketika mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuhnya maka kadar LDL dalam darah akan menanjak tajam. Itu mengapa kita butuh takaran lemak yang ideal yang masuk ke dalam tubuh agar hati kita kelelahan menghasilkan LDD dalam darah. Faktor gaya hidup juga memengaruhi mudahnya tubuh memproduksi kolesterol. American Heart Association merekomendasikan kita untuk mengonsumsi tak lebih dari 300 miligram kolesterol per hari. Dan, sumber kolesterol adalah daging, olahan susu, daging unggas, kerang, dan kuning telur. Bouner kemudian menjelaskan, sebenarnya kolesterol adalah nutrisi yang unik. Kolesterol yang berasal dari hewan, pada prinsipnya ada yang mengandung lemak jenuh dan butuh perhatian khusus untuk mengonsumsinya sesuai takaran. Sedangkan pada tumbuhan, karena kandungan seratnya yang tinggi maka bisa dipastikan kadar kolesterolnya rendah atau bahkan tak ada sama sekali.
Apakah udang dan kuning telur aman untuk dikonsumsi?
American Heart Association-Bouner menjelaskan, bahwa secara keseluruhan kuning telur mengandung 212 mg kolesterol. Tapi sebenarnya tak hanya kolesterol yang ada di dalam kuning telur, ada juga choline, lutein, dan zeaxanthin. Bahkan penelitian Harvard pada 2008 lalu membuktikan, konsumsi telur yang moderat (6 butir telur per minggu) tak membuat risiko serangan jantung dan stroke meningkat. Jadi, sebenarnya kita butuh trik untuk menikmati telur tanpa membuat kolesterol darah kita meningkat. Bouner menyarankan menggunakan 1 kuning telur dengan 2 sampai 3 putih telur ketika ingin membuat telur dadar.
Hal yang tak jauh berbeda sebenarnya bisa diterapkan pada udang. Meskipun sebenarnya kadar kolesterolnya bisa mencapai 166mg per 300 gram, tetapi udang sangat kaya akan protein dan Omega-3. Jadi, jangan ragu-ragu untuk mengonsumsinya seminggu sekali. Tetapi ingat, masaklah udang dengan direbus, jangan digoreng, karena minyak goreng akan menambah kadar lemak jenuh. Namun, khusus bagi kita yang mengidap diabetes tipe 2, asupan kolesterol ke dalam tubuh memang mendapat perhatian khusus. Takarannya tak boleh lebih dari 200 mg per hari. Itu artinya, kuning telur dan udang hanya boleh dinikmati sesekali.
Mitos dan Fakta Seputar Kolesterol
Banyak mitos yang beredar di kalangan masyarakat seputar kolesterol. Kurangnya pemahaman yang benar dapat menyebabkan informasi yang salah seputar kolesterol dan gejalanya. Untuk itu, penting meluruskan mitos-mitos yang telah lama beredar di masyarakat agar gejala kolesterol dapat dihindari dengan lebih cermat dan tepat.
Mitos: Makan daging kambing akan menyebabkan kolesterol tinggi dan hipertensi.
Fakta: Tidak benar. Tidak ada bukti bahwa daging kambing mempunyai kandungan lemak yang lebih tinggi dibanding jenis daging merah lainnya.
Fakta: Tidak benar. Tidak ada bukti bahwa daging kambing mempunyai kandungan lemak yang lebih tinggi dibanding jenis daging merah lainnya.
Mitos: Pada orang dengan kolesterol tinggi, jika rajin olahraga dan diet serta tubuh dalam kondisi fit berarti kadar kolesterolnya baik.
Fakta: Selain olahraga dan diet, ada hal lain yang memengaruhi kadar kolesterol, seperti berat badan, merokok, riwayat keluarga, umur, dan jenis kelamin. Agar kolesterol terjaga, dibutuhkan pola hidup sehat serta kepatuhan minum obat.
Mitos: Kolesterol tinggi dan penyakit kardiovaskular hanya masalah pria.
Fakta: Tidak benar. Meski sebelum menopause wanita memproduksi estrogen yang bisa mengurangi risiko penyakit jantung, tetapi perlu diingat faktor lain seperti hiperkolesterol, hipertensi, diabetes, faktor keturunan, dan sebagainya.
Mitos: Cukup menghindari daging, santan, dan jeroan, kolesterol pasti normal.
Fakta: Belum tentu, karena 80 persen dari kolesterol darah dihasilkan dari dalam tubuh kita sendiri. Bila metabolisme sudah memburuk, maka dibutuhkan obat selain modifikasi gaya hidup sehat.
Mitos: Kadar kolesterol tinggi tidak berbahaya karena tak menimbulkan gejala.
Fakta: Meski tidak bergejala, kadar kolesterol yang tinggi berbahaya karena mengubah dinding pembuluh darah dan memicu jantung koroner.
Mitos: Kadar kolesterol yang tinggi hanya diderita orangtua.
Fakta: Kolesterol tinggi bisa diderita orang dari berbagai golongan usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orangtua.
Mitos: Orang gemuk memiliki kadar kolesterol lebih tinggi dari orang kurus.
Fakta: Belum tentu, karena kadar kolesterol dipengaruhi banyak faktor, termasuk apa yang kita makan, seberapa cepat tubuh memproduksi dan membuang kolesterol jahat, tingkat kesehatan, dan kebiasaan makan.
Kolesterol Baik Kurangi Risiko Kanker
Kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL) selama ini lebih identik dengan kesehatan jantung. Studi terbaru menyebutkan kadar HDL yang tinggi dalam darah juga akan menurunkan risiko terkena kanker. HDL ibarat pemulung atau kolesterol pembersih. HDL akan membantu menurunkan jumlah kolesterol jahat (LDL) dalam darah. "Naiknya kadar HDL sekitar 10 poin bisa mengurangi risiko kanker hingga sepertinya dalam waktu 4,5 tahun," kata Dr Richard Karas, ketua peneliti.
Dalam penelitiannya, Karas dan timnya secara random menganalisis 24 percobaan untuk mengetahui efek turunnya kolesterol jahat dari pemakaian obat golongan statin terhadap kesehatan jantung. Ternyata, dari penelitian itu diketahui pula manfaat tambahan dari turunnya kolesterol jahat, yakni menurunnya risiko kanker.
"Naiknya kadar HDL memang berkaitan dengan berkurangnya risiko kanker, tapi kita tidak bisa mengatakan bahwa terjadi hubungan sebab akibat," kata Karas. Ia menyebutkan, HDL akan mengubah fungsi sistem imun yang bertugas menyerang sel abnormal yang mungkin sel prakanker. "HDL juga mengandung antioksidan dan ini tentu bermanfaat untuk mengurangi risiko kanker," katanya. Kolesterol baik juga diketahui memiliki aktivitas anti-inflamasi. Inflamasi atau peradangan sendiri merupakan penyebab utama berbagai penyakit, seperti diabetes hingga kanker. Untuk membuktikannya memang dibutuhkan percobaan untuk mengetahui apakah obat yang meningkatkan kadar HDL akan menurunkan insiden kanker. Namun, obat tersebut saat ini belum ada di pasaran meski beberapa sudah dalam tahap uji coba oleh perusahaan farmasi.
(Sumber : kompashealth)
WASPADAI OBAT PEREDA NYERI BAGI KEHAMILAN
Bahaya Obat Pereda Nyeri bagi Kehamilan
Sebagian wanita hamil mengalami berbagai keluhan nyeri, seperti pegal, nyeri di seputar panggul, migren, dan sebagainya. Kendati demikian, ibu hamil disarankan untuk berhati-hati dalam mengonsumsi obat pereda nyeri karena dikhawatirkan mengganggu perkembangan organ seks bayi laki-laki (testis bayi).
Peringatan itu disampaikan para ahli yang dimuat dalam jurnal Human Reproduction. Menurut penelitian itu, penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang bisa menyebabkan bayi laki-laki mengalami gangguan testis sehingga sel sperma yang dihasilkan berkualitas buruk dan bisa menyebabkan gangguan kesuburan.
Obat-obatan pereda nyeri, seperti parasetamol, aspirin, atau ibuprofen, memang banyak dikonsumsi para ibu hamil untuk mengatasi gangguan nyeri, terutama migren. Mengonsumsi obat-obatan analegesik tersebut, apalagi apabila meminum dua jenis obat, akan meningkatkan risiko gangguan testis.
Masa kehamilan paling rawan terhadap ancaman kesehatan janin adalah saat usia janin 4-6 bulan. Dibandingkan dengan wanita yang tidak mengonsumsi obat pereda nyeri, risiko yang minum obat penghilang sakit itu lebih tinggi dua kali lipat. Para peneliti tersebut juga menduga, penggunaan obat pereda nyeri tanpa pengawasan dokter mungkin jadi biang keladi meningkatnya gangguan organ reproduksi bayi laki-laki dalam satu dekade terakhir ini. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah paparan bahan-bahan kimia yang dikenal dengan endokrin atau pengganggu hormon. "Ibu hamil sebaiknya mengurangi konsumsi obat-obatan analgesik, bahkan menghindarinya selama kehamilan," saran Dr Henrik Leffers, peneliti senior dari Rigshospitalet di Kopenhagen, Denmark.
(Sumber : kompashealth)
Langganan:
Postingan (Atom)