Pulang dari praktek dengerin siaran ulang Ceramahnya AA Gym tentang Tema yang sungguh diidamkan oleh setpa wanita..... langsung aja nih check this out!!!!
Kemuliaan wanita shalihah digambarkan Rasulullah Saw. dalam sabdanya, “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah“. (HR. Muslim).
Oleh: Abdullah Gymnastiar
MQ Media Online
Shalihah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan Allah. Aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri.
Shalihah atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan Allah. Aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja bagi wanita yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri.
Mulialah wanita shalihah. Di dunia, ia akan menjadi cahaya bagi
keluarganya dan berperan melahirkan generasi dambaan. Jika ia wafat,
Allah akan menjadikannya bidadari di surga. Kemuliaan wanita shalihah
digambarkan Rasulullah Saw. dalam sabdanya, “Dunia ini adalah perhiasan,
dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. (HR. Muslim).
Dalam Al-Quran surat An-Nur: 30-31, Allah Swt. memberikan gambaran wanita shalihah sebagai wanita yang senantiasa mampu menjaga pandangannya. Ia selalu taat kepada Allah dan Rasul Nya. Make up- nya adalah basuhan air wudhu. Lipstiknya adalah dzikir kepada Allah. Celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al-Quran.
Wanita shalihah sangat memperhatikan kualitas kata-katanya. Tidak ada
dalam sejarahnya seorang wanita shalihah centil, suka
jingkrak-jingkrak, dan menjerit-jerit saat mendapatkan kesenangan. Ia
akan sangat menjaga setiap tutur katanya agar bernilai bagaikan untaian
intan yang penuh makna dan bermutu tinggi. Dia sadar betul bahwa
kemuliaannya bersumber dari kemampuannya menjaga diri (iffah).
Wanita shalihah itu murah senyum. Baginya, senyum adalah shadaqah.
Namun, senyumnya tetap proporsional. Tidak setiap laki-laki yang
dijumpainya diberikan senyuman manis. Senyumnya adalah senyum ibadah
yang ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi orang lain.
Wanita shalihah juga pintar dalam bergaul. Dengan pergaulan itu,
ilmunya akan terus bertambah. Ia akan selalu mengambil hikmah dari
orang-orang yang ia temui. Kedekatannya kepada Allah semakin baik dan
akan berbuah kebaikan bagi dirinya maupun orang lain.
Ia juga selalu menjaga akhlaknya. Salah satu ciri bahwa imannya kuat
adalah kemampuannya memelihara rasa malu. Dengan adanya rasa malu,
segala tutur kata dan tindak tanduknya selalu terkontrol. Ia tidak akan
berbuat sesuatu yang menyimpang dari bimbingan Al-Quran dan Sunnah. Ia
sadar bahwa semakin kurang iman seseorang, makin kurang rasa malunya.
Semakin kurang rasa malunya, makin buruk kualitas akhlaknya.
Pada prinsipnya, wanita shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah
dan Rasul-Nya. Rambu-rambu kemuliaannya bukan dari aneka aksesoris yang
ia gunakan. Justru ia selalu menjaga kecantikan dirinya agar tidak
menjadi fitnah bagi orang lain. Kecantikan satu saat bisa jadi anugerah
yang bernilai. Tapi jika tidak hati-hati, kecantikan bisa jadi sumber
masalah yang akan menyulitkan pemiliknya sendiri.
Saat mendapat keterbatasan fisik pada dirinya, wanita shalihah tidak
akan pernah merasa kecewa dan sakit hati. Ia yakin bahwa kekecewaan
adalah bagian dari sikap kufur nikmat. Dia tidak akan merasa minder
dengan keterbatasannya. Pribadinya begitu indah sehingga make up apa pun
yang dipakainya akan memancarkan cahaya kemuliaan. Bahkan, kalaupun ia
“polos” tanpa make up sedikit pun, kecantikan jiwanya akan tetap
terpancar dan menyejukkan hati orang-orang di sekitarnya.
Jika ingin menjadi wanita shalihah, maka belajarlah dari lingkungan
sekitar dan orang-orang yang kita temui. Ambil ilmunya dari mereka.
Bahkan kita bisa mencontoh istri-istri Rasulullah Saw. seperti Aisyah.
Ia terkenal dengan kekuatan pikirannya. Seorang istri seperti beliau
bisa dijadikan gudang ilmu bagi suami dan anak-anak.
Contoh pula Siti Khadijah, figur istri shalihah penentram batin,
pendukung setia, dan penguat semangat suami dalam berjuang di jalan
Allah Swt. Beliau berkorban harta, kedudukan, dan dirinya demi membela
perjuangan Rasulullah. Begitu kuatnya kesan keshalihahan Khadijah,
hingga nama beliau banyak disebut-sebut oleh Rasulullah walau Khadijah
sendiri sudah meninggal. Bisa jadi wanita shalihah muncul dari sebab
keturunan. Seorang pelajar yang baik akhlak dan tutur katanya, bisa jadi
gambaran seorang ibu yang mendidiknya menjadi manusia berakhlak. Sulit
membayangkan, seorang wanita shalihah ujug-ujug muncul tanpa didahului
sebuah proses. Di sini, faktor keturunan memainkan peran. Begitu pun
dengan pola pendidikan, lingkungan, keteladanan, dan lain-lain. Apa yang
tampak, bisa menjadi gambaran bagi sesuatu yang tersembunyi.
Banyak wanita bisa sukses. Namun tidak semua bisa shalihah. Shalihah
atau tidaknya seorang wanita bergantung ketaatannya pada aturan-aturan
Allah. Aturan-aturan tersebut berlaku universal, bukan saja bagi wanita
yang sudah menikah, tapi juga bagi remaja putri. Tidak akan rugi jika
seorang remaja putri menjaga sikapnya saat mereka berinteraksi dengan
lawan jenis yang bukan mahramnya. Bertemanlah dengan orang-orang yang
akan menambah kualitas ilmu, amal, dan ibadah kita. Ada sebuah ungkapan
mengatakan, “Jika kita ingin mengenal pribadi seseorang maka lihatlah
teman-teman di sekelilingnya.”
Peran wanita shalihah sangat besar dalam keluarga, bahkan negara.
Kita pernah mendengar bahwa di belakang seorang pemimpin yang sukses ada
seorang wanita yang sangat hebat. Jika wanita shalihah ada di belakang
para lelaki di dunia ini, maka berapa banyak kesuksesan yang akan
diraih. Selama ini, wanita hanya ditempatkan sebagai pelengkap saja,
yaitu hanya mendukung dari belakang, tanpa peran tertentu yang serius.
Wanita adalah tiang Negara. Bayangkanlah, jika tiang penopang bangunan
itu rapuh, maka sudah pasti bangunannya akan roboh dan rata dengan
tanah. Tidak akan ada lagi yang tersisa kecuali puing-puing yang
nilainya tidak seberapa. Kita tinggal memilih, apakah akan menjadi tiang
yang kuat atau tiang yang rapuh? Jika ingin menjadi tiang yang kuat,
kaum wanita harus terus berusaha menjadi wanita shalihah dengan
mencontoh pribadi istri-istri Rasulullah.
Dengan terus berusaha menjaga kehormatan diri dan keluarga serta
memelihara farji-nya, maka pesona wanita shalihah akan melekat pada diri
kaum wanita kita.
waw semangat untuk berjuang mnjadi Wanita Shaliha..bismillah